Buku Fiksi
Ayah menyayangi tanpa akhir; pada saatnya kita harus sendiri
Menikah dini dengan sekian resiko. Arjuna menjadi orang tua tunggal dan menanggalkan segala kecengengan romannya. Mengajari Mada sebagai elang kecil yang harus siap terbang bersahabat dengan angin badai. Pagi itu Mada mogok sekolah, ia menitikkan air mata ketika Juna mendekatinya dan membentak, "Jangan menangis!" Mada segera mengusap air mata dengan kedua tangan kecilnya sambil terus menunduk, namun ia berani menjawab, "Hari ini hari ibu. Teman-teman Mada datang dengan ibunya. Semua murid harus baca puisi untuk ibunya." Juna menahan nafasnya yang mendadak terasa sesak menggulung paru-parunya. Ia pun mati kata! Lalu Mada berdiri dan mengangkat kedua tangan sang ayah, menuntut!"bukankah ayah juga Ibu Mada?jadi sekarang ayah harus ke Sekolah"
ayah muda itu kepalanya terasa pusing karena harus merayakan hari Ibu dengan sekian puluh Ibu-Ibu, tak terbayangkan! Juna sadar, anaknya mulai besar, menuntut perhartian tanpa bisa ditawar! semenjak itu mereka menjalani hari bersama penuh rasa ikhlas, mengembarakan jiwa dengan bebas, menyentuh cerita jlaanan yang begitu keras, menyingkap pesan yang tertulis di alam, dan menoreh sebuah sejarah secara jantan.
9075 | 813 KEJ a c1 | UPT. PERPUSTAKAAN | Tersedia |
9076 | 813 KEJ a c2 | UPT. PERPUSTAKAAN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain