Buku Fiksi
Tears in Heaven; sampai kita bertemu lagi
Aku akan merindukanmu.
Tak sedetik pun hatiku luput dari denyut perih karena kehilanganmu.
Kau tinggal terlalu sebentar, pergi terlalu cepat, seperti rahasia Ilahi lainnya yang tak benar-benar kumengerti, terkadang aku bertanya-tanya mengapa Tuhan hanya memberi waktu sedikit untuk kita.
Tapi aku tidak menyesali.
Karena sejak awal pun aku tak pernah berusaha menghindari kebersamaan kita.
Aku akan merindukanmu.
Dan aku tahu, mulai hari ini, perasaan ini akan senantiasa menyiksaku.
Tapi tak apa, sungguh tak apa.
Sakitnya masih tak seberapa...
Ketimbang harus melupakanmu.
Novel ini mengisahkan seorang anak remaja laki-laki yang bernama Nathan, dia mengidap penyakit kanker myeloid akut atau dikenal juga dengan AML. Dia juga korban broken home yang mengharuskannya tinggal bersama sang ibu di Bali. Ayahnya, seorang dokter onkologis yang kini menetap di Jakarta bersama keluarga barunya. Karena penyakitnya itu, Nathan diminta ibunya untuk pergi ke Jakarta dan tinggal di tempat ayahnya hingga dia sembuh. Mulanya, Nathan masih tidak menerima kehadiran keluarga baru ayahnya. Tetapi karena dia pergi ke Jakarta untuk penyembuhannya, dia menerima kehadiran keluarga tersebut sedikit demi sedikit. Di Jakarta, Nathan bertemu Kayla, perempuan yang selalu mengalihkan perhatiannya. Kayla selalu ada dimanapun Nathan berada, mulai dari sekolah, saat Nathan sedang kemoterapi, ataupun saat Nathan tidak berdaya bangun dari tempat tidurnya. Bagi Nathan, Kayla adalah malaikat kecilnya. Kayla selalu tahu apa yang Nathan rasakan, selain itu Kayla juga menyayanginya. Tiba saatnya Kayla menghilang, kondisi Nathan yang drop akibat efek samping dari kemoterapi membuatnya sulit untuk mencari Kayla. Nathan yang kesepian itupun hanya bisa lemas tak berdaya hingga pada akhirnya, ia menemukan sebuah gambar sepasang dokter dan tertera tanda tangan Kayla di meja rias ibu tirinya. Ia menanyakan gambar tersebut kepada ibu tirinya, ibu tirinya menjelaskan bahwa gambar tersebut digambar oleh seorang pasiennya yang bernama Kayla yang telah meninggal setahun yang lalu akibat penyakit yang sama seperti apa yang Nathan alami sekarang. Bagaikan tersambar petir di siang hari, tubuh Nathan menjadi kaku setelah mendengar apa yang diceritakan oleh ibu tirinya. Dirinya tidak menyangka kalau Kayla yang selama ini dia sayangi telah pergi menghadap sang Ilahi bahkan sebelum dia mengenalinya. Beberapa minggu kemudian, Nathan ditemukan terkapar di kamarnya oleh ayahnya. Dia dilarikan ke rumah sakit, kondisinya sangat kritis saat itu. Ibu kandungnya bahkan langsung bergegas ke Jakarta setelah diberitahu oleh mantan suaminya. Para dokter telah berupaya menyelamatkan jiwanya, tapi apa daya Nathan telah berpulang kehadapan-Nya. Nathan pergi menyusul malaikat kecilnya yang telah lama menghilang dari hadapannya.
7014 | 813 CAR t c1 | UPT. PERPUSTAKAAN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain