Skripsi
PEMBENTUKAN KONSEP DIRI ATLET PARALYMPIC KONTINGEN KALIMATAN SELATAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan konsep diri atlet paralympic kontingen Kalimantan Selatan melalui pendampingan pengurus daerah atau official NPCI, dengan menggunakan perspektif teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead dan Charles Horton Cooley, khususnya konsep looking-glass self dan generalized other. Latar belakang penelitian berangkat dari fenomena stigma sosial terhadap penyandang disabilitas yang berdampak pada rendahnya kepercayaan diri dan hambatan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari tujuh orang, meliputi lima atlet paralympic dan dua pengurus NPCI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan konsep diri atlet paralympic terbentuk melalui interaksi intensif dan konsisten antara official dengan atlet, yang mampu mengubah persepsi negatif diri menjadi positif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan pembinaan dan kompetisi. Pendekatan komunikasi interpersonal yang personal dan berkesinambungan terbukti efektif dalam mematahkan stigma, membangun motivasi, serta mengarahkan atlet pada pencapaian prestasi. Temuan ini memberikan kontribusi teoretis dalam pengembangan kajian interaksionisme simbolik pada konteks disabilitas, serta manfaat praktis bagi organisasi olahraga disabilitas dalam merancang strategi pendampingan dan pembinaan atlet.
Kata kunci: Konsep Diri, Atel Paralympic, Interaksionisme Simbolik, Looking-Glass Self, Generalized Other, NPCI.
| IK0224 | IK0224 | UPT. PERPUSTAKAAN PUSAT (Skripsi dan Tesis) | Tersedia - No Loan |
Tidak tersedia versi lain