Skripsi
STRATEGI KOMUNIKASI KRISIS PENGELOLA WISATA CURUG GEMAWANG
Penelitian ini membahas strategi komunikasi krisis yang digunakan oleh pengelola wisata Curug Gemawang setelah terjadi insiden tenggelam wisatawan, yang berdampak pada penurunan citra dan jumlah pengunjung secara signifikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengacu pada teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Peneliti menganalisis respons pengelola melalui lima strategi, yaitu Deny, Diminish, Rebuild, Secondary, dan Bolstering. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengelola, pemerintah desa, dan wisatawan, serta melalui observasi dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengelola menerapkan kelima strategi SCCT secara bersamaan. Dalam strategi Deny, pengelola menyatakan bahwa insiden terjadi di luar kendali mereka. Untuk strategi Diminish, mereka memberikan penjelasan bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan yang tidak terduga. Strategi Rebuild terlihat dari perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan peningkatan fasilitas pengelolaan wisata. Sementara itu, strategi Secondary dan Bolstering diterapkan melalui sosialisasi keselamatan dan promosi positif melalui media sosial. Namun, meskipun telah diterapkan, hasilnya dinilai tidak konsisten oleh sebagian wisatawan, menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara kebijakan yang dibuat dan pelaksanaannya di lapangan.
Kata kunci: Strategi Komunikasi Krisis, Situational Crisis Communication Theory (SCCT), Wisata Curug Gemawang, Citra Wisata, Manajemen Krisis.
| IK0195 | IK0195 | UPT. PERPUSTAKAAN PUSAT (Skripsi dan Tesis) | Tersedia - No Loan |
Tidak tersedia versi lain