Skripsi
Pelarangan Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam (Studi Hermentika Mengenai Makna Pelarangan Kepemimpinan Perempuan Dalam Hadist Bukhari)
Kepemimpinan perempuan dalam Islam telah menjadi topik yang relevan dan tidak lagi dianggap tabu, terutama mengingat banyaknya pemimpin perempuan di dunia Islam saat ini. Penafsiran hadis tentang kepemimpinan perempuan bukanlah larangan mutlak, melainkan harus dipahami dalam konteks historis di mana hadis tersebut diucapkan. Hadis yang menyatakan "tidak akan beruntung suatu kaum jika menyerahkannya kepada perempuan" muncul saat Nabi Muhammad SAW mendengar tentang keruntuhan sebuah kerajaan yang menolak dakwah Islam. Hadis ini sahih, namun penafsirannya memerlukan pemahaman kontekstual tentang situasi dan alasan di balik munculnya hadis tersebut. Dengan pendekatan teori Hermeneutika Gadamer, khususnya konsep "Fusion of Horizons," yang menekankan pentingnya menggabungkan perspektif masa kini dengan pemahaman historis, serta kajian teori feminisme, studi ini menunjukkan bahwa hadis tersebut tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi perempuan. Sebaliknya, hadis ini berlaku umum, baik untuk laki-laki maupun perempuan yang akan menjadi pemimpin, dengan penekanan pada pentingnya akhlak yang baik dalam kepemimpinan. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana teks-teks agama dapat ditafsirkan dalam konteks sosial dan budaya yang dinamis.
Kata Kunci : Kepemimpinan Perempuan, Hadis, Hermeneutika Gadamer, Fusion Of Horizons, Feminisme.
IK0113 | IK0113 AMA p | UPT. PERPUSTAKAAN PUSAT | Tersedia - Visit Repository |
Tidak tersedia versi lain