Skripsi
Strategi Komunikasi Interpersonal Tour Guide Museum Wayang Banyumas Dengan Tuna Rungu SLB Kuncup Mas Banyumas
Komunikasi interpersonal antara tour guide Museum Wayang Banyumas dengan siswa penyandang tuna rungu SLB Kuncup Mas. Dalam proses atau pelaksanaanya ditemukan gangguan atau masalah komunikasi yaitu tour guide tidak terbiasa berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu karena tidak memiliki kemampuan dalam berbahasa isyarat serta siswa-siswi tuna rungu yang tidak bisa menangkap informasi secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara atau strategi yang digunakan tour guide dalam mengakomodasi penyandang tuna rungu baik secara verbal dan nonverbal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan yang digunakan ialah observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teori yang penulis gunakan adalah teori akomodasi komunikasi oleh Howard Giles. Analisis data menggunakan teknik analisis data oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa model komunikasi transaksional terjadi antara tour guide dengan penyandang tuna rungu SLB Kuncup Mas. Tour Guide Museum Wayang Banyumas sudah melakukan akomodasi komunikasi terhadap pengunjung penyandang tuna rungu. Strategi atau cara guide mengakomodasi secara verbal adalah dengan pengucapan yang lebih lambat dan menyederhanakan materi. Nonverbal yang digunakan yaitu gerak kinestik. Tindakan tour guide tersebut menimbulkan konvergensi positif, selain itu Museum Wayang Banyumas menggunakan bantuan visualisasi berupa film animasi dalam penyampaian materi.Tour Guide Museum Wayang Banyumas juga menerapkan lima sikap positif komunikasi interpersonal yang menimbulkan komunikasi interpersonal yang efektif. Selain dalam pelayanan Museum Wayang Banyumas juga meningkatkan sarana dan prasarana agar nyaman digunakan pengunjung disabilitas.
Kata kunci: tour guide, tuna rungu, komunikasi interpersonal
IK0070 | IK0070 DEV s | UPT. PERPUSTAKAAN PUSAT | Tersedia - Visit Repository |
Tidak tersedia versi lain