Skripsi
Potensi Kekerasan Simbolik Perempuan Dalam Kolom Komentar @Kinderflix.ix.idn
Kekerasan simbolik adalah kekerasan yang bekerja secara halus dan sulit disadari. Berdasarkan mekanismenya kekerasan simbolik dapat dilakukan secara eufemisme dan sensorisasi. Kekerasan simbolik bisa terjadi pada perempuan dalam ruang lingkup sosial media, akun TikTok @Kinderflix.idn membuat konten mendidik anak usia dini namun, menjadi sasaran oknum netizen berkomentar tidak pantas, komentar ini memiliki makna tersirat yang ditujukan kepada Kak Nisa salah satu pembawa acara Kinderflix yang memiliki wajah cantik dan suara lemah lembut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekerasan simbolik terhadap perempuan berdasarkan tanda yang terdapat dalam kolom komentar TikTok @Kinderflix.idn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian analisis semiotika Ferdinand de Saussure terdiri dari penanda dan petanda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat komentar yang menggambarkan kekerasan simbolik terhadap perempuan. Hal ini terungkap setelah melakukan analisis pada komentar yang menunjukkan kekerasan simbolik eufemisme dalam bentuk vulgar, pujian, candaan, dan belas kasihan, sedangkan kekerasan simbolik sensorisasi dalam bentuk cemoohan dan kecabulan sebagai moralitas yang rendah sedangkan kecantikan dan kelemahlembutan sebagai moralitas yang tinggi. Penanda seperti istilah “crt, wanita penghibur, idaman bapak-bapak, dan emoji air” merupakan petanda bahwa Kak Nisa adalah wanita penggoda “pelacur”. Kekerasan simbolik ini tidak terlepas dari budaya patriarki yang mendiskriminasi kaum perempuan.
Kata kunci: Kekerasan Simbolik, Kinderflix, Patriarki, Semiotika Ferdinand de Saussure.
IK0079 | IK0079 MUS p | UPT. PERPUSTAKAAN PUSAT | Tersedia - Visit Repository |
Tidak tersedia versi lain