Buku Teks Ilmu Komunikasi
After the Fact: dua negeri, empat dasawarsa satu antropolog
indeks: hal. 307-312
After the Fact adalah suatu plesetan – permainan kata – ganda, dua kelokan dari makna harfiahnya, ia bermakna mencari fakta-kenyataan-yang memang dalam kenyataanya-in fact-telah dan masih harus dilakukan.
Pada kelokan pertama, ia bermakna penafsiran ex-post (purna fakta) yang merupakanjalur utama yang bisa ditempuh dapat menerima jenis-jenis fenomena yang dihayati ke depan, yang menjadi takdir seorang antropolog untuk mempersoalkannya.
Pada kelokan kedua (yang lebih problematis), ungkapan dan judul buku ini merupakan kritik terhadap paska-positivis realisme empirik, gerak menjauhi teori korespondensi sederhana tentang kebenaran dan pengetahuan sehingga terciptalah suatu perkara sulit dan peka dari dan tentang istilah itu sendiri : ”fakta”.
11430 | 301 GEE a c1 | UPT. PERPUSTAKAAN (Rak Tandon) | Tersedia - No Loan |
11431 | 301 GEE a c2 | UPT. PERPUSTAKAAN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain