Perpustakaan Universitas Amikom Purwokerto

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu
Image of 66 hari bersama Soeharto; detik-detik terakhir pengunduran diri

Buku Umum

66 hari bersama Soeharto; detik-detik terakhir pengunduran diri

Tanri Abeng - Nama Orang;

Saya tidak perlu malu mengagumi Pak Harto. Dialah sang manajer sejati. He is number one. Budaya Jawa yang diusung Pak Harto, Hasto Broto khususnya, luar biasa bermanfaat dalam mengelola Indonesia. Meskipun begitu, Pak Harto mempunyai kelemahan. Kelemahannya adalah system behind him sebagai orang Jawa. Di balik sistem itu ketika seseorang telah berhasil, dia menganggap Republik adalah miliknya. Anak-anak dan lingkarannya boleh saja mengambil peluang lebih dari yang lain. Cara pandang seperti itu, menurut saya tidak benar. Banyak orang mengatakan kalau sudah menyangkut anak-anaknya, selalu nggak boleh ada yang melawan. Namun, kok saya melawan? Dan, Pak Harto tak apa-apa kok! Jadi saya heran, apakah karena sudah krisis atau memang dahulu tidak ada yang melawan.Meskipun hanya 66 hari saya bersama Pak Harto, saya dapat merekam sisi kepemimpinan beliau sampai detik-detik lengser Keprabonnya. Sampai kini kemelut 1998 masih menjadi misteri yang sebagian bisa diungkap dan sebagian lagi masih terselubung dalam tataran praduga. Saya yakin Pak Harto telah berlapang dada dan bebas dari dendam. Ini terbukti dari tulisan di pintu gerbang pemakamannya di Astana Giri Bangun yang mengutip dari syair tembang Pucung yang berbunyi: Trimo Yen Ketaman Sirik Sameng Dumadi. Lilo Kelangan Ra Gegetan. Tri Legowo Ing Bathoro. (Berlapang dada dan membebaskan diri dari rasa dendam atas kesyirikan dan caci maki orang lain. Ikhlas kehilangan tanpa rasa menyesal. Membangun kebersihan hati untuk senantiasa berpasrah diri kepada Allah Swt.)Filosofi yang lazim berkembang di masyarakat Jawa ini dapat diartikan sebagai bentuk jawaban Pak Harto atas perlakuan kurang baik dari sebagian kalangan menjelang krisis politik pada tahun 1998. Ia menyikapinya dengan rasa tanpa dendam dan tanpa rasa penyesalan atas semua kebijakan dalam masa kepemimpinannya, karena menyakini apa yang diputuskan didasarkan atas pertimbangan yang tepat, dan beliau menyerahkan semuanya pada keadilan Ilahi.


Ketersediaan
9977923.2 ABE e c1UPT. PERPUSTAKAAN PUSATTersedia
10015923.2 ABE e c2UPT. PERPUSTAKAAN PUSATTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
923.2 ABE e
Penerbit
Jakarta : ., 2016
Deskripsi Fisik
xi, 140 hlm.; 20 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-02-8050-9
Klasifikasi
923.2
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Tanri Abeng
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Universitas Amikom Purwokerto
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

https://perpustakaan.amikompurwokerto.ac.id/

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik