“Hidup dan bumi jadi tampak gawat.” Manusia melihat ke dalam diri dan sekitarnya dengan waswas, menciptakan batas-batas yang ketat, yang ingin kekal dan berlaku kapan saja, “baik buat semua, keji buat semua”, disertai alasan-alasan yang berlapis-lapis. Untuk itu, manusia memikirkan dan merumuskan agama, membentuk sistem filsafat dan ideologi. Ia tak membuka ruang yang khusus untuk tiap-tiap “ak…
Hermeneutika adalah studi tentang prinsip-prinsip metodologis interpretasi dan eksplanasi. Definisi ini sudah cukup memuaskan bagi orang yang hanya ingin memahami arti kata itu. lapi, bagi orang yang berharap mendapatkan gagasan-gagasan dari bidang hermeneutika, ia memerlukan definisi yanglebih luas. Ironisnya, masih jarang bahkan belum ada penjelasan panjang lebar tentang hermeneutika sebagai …
Kita tidak bisa mencium sekuntum bunga ditangan, karena sibuk meratapi duri yang dalam pikiran akan menusuk tangan. Kita tidak bersyukur ketika bangun tidur, karena sibuk memprotes kesulitan yang kita bayangkan akan dialami sepanjang hari. Kita menggembara dari masa lalu ke masa depan, tetapi tidak pernah berhasil mendirikan tenda di masa sekarang. Kita kehilangan jati diri antara apa yang tela…
“Sumber kebijaksanaan praktis yang sangat bermanfaat untuk membantu kita berfokus pada apa yang ada dalam kendali kita, menghilangkan keyakinan yang salah dan membatasi, serta mengambil tindakan yang lebih efektif.” Jack Canfield Di mana kita dapat menemukan sukacita? Apa ukuran keberhasilan yang sebenarnya? Bagaimana seharusnya kita mengelola amarah? Menemukan makna? Menaklukkan kesedihan? …
bibliografi: hal. 337-338 Profesi hukum adalah profesi yang mulia dan terhormat (officium nobile) karena bertujuan menegakkan hukum & keadilan dalam kehidupan masyarakat. Ironisnya profesi yang semestinya dapat secara adil menyelesaikan persoalan-persoalan hukum di negeri ini kerap mendapat sorotan negatif dari masyarakat. Hal itu disebabkan banyak profesional hukum yang kurang mendalami atau …
bibliografi: hal. 437-442 indeks: hal. 443-448 Seperti Judulnya, “Re-Search” , buku ini mengajak Anda untuk “mencari ulang” cara mengungkap permasalahan melalui penelitian. Pencarian ulang inilah yang seringkali tidak dilakukan ketika orang mengalami ‘stagnasi’ karena metodologi penelitian yang ‘telah biasa’ dan ‘dibiasakan’ digunakan, ternyata tak bisa digunakan mengungkap permasalahan yan…
bibliografi: hal. 321-342